dimalang.com – Lafayette Coffee & Eatery. Malang memang tak pernah kehabisan tempat nongkrong dan kulineran yang unik. Di antara deretan kafe modern yang menjamur, ada satu destinasi yang menonjol dengan karakternya yang kuat dan berbeda: Lafayette Coffee & Eatery. Berlokasi strategis di Jalan Semeru No. 2, Klojen, Kota Malang, kafe ini tak hanya menawarkan hidangan lezat dan suasana yang memukau, tapi juga membawa konsep yang tak biasa, bahkan hingga ke urusan dress code pengunjungnya!

Terletak persis di samping Whiz Prime Hotel dan tak jauh dari kawasan bersejarah Kayutangan Heritage, Lafayette seolah menjadi jembatan antara masa lalu dan masa kini. Dari luar, bangunannya yang megah didominasi warna putih dengan sentuhan emas dan jendela-jendela besar, mengingatkan kita pada arsitektur klasik Belanda era 1940-an. Kesan mewah dan elegan langsung terasa, namun siapa sangka, di balik kemegahannya, ada nuansa Islami yang kental dan aturan berbusana yang cukup menarik perhatian.

Kafe ‘Sopan’ yang Bikin Viral: Ketika Kemben dan Rok Mini Bertemu Murrotal

Baru-baru ini, Lafayette Coffee & Eatery menjadi perbincangan hangat di media sosial setelah sebuah video TikTok dari akun @restyputri (01/02/2025) viral. Dalam video tersebut, Resty dan teman-temannya yang mengenakan pakaian sedikit terbuka – Resty dengan kemben dan teman-temannya dengan rok mini – dikejutkan dengan pelayanan di kafe ini. Bukan larangan masuk, melainkan tawaran rok kain dan luaran untuk menutupi bagian yang terlalu terbuka.

“Bener-bener gak tahu kalau kafe ini sekarang gak boleh berpakaian pendek-pendek atau terbuka,” tulis Resty dalam video tersebut.

Video ini sontak menuai beragam reaksi dari netizen. Banyak yang salut dengan konsep kafe ini, bahkan penasaran dengan lokasinya. “Eh ini keren banget sih, lokasinya dimana?” tulis seorang netizen. “Gue pernah ke sini, emang kayak gitu aturannya tapi keren sih, makanannya juga enak-enak,” tambah netizen lainnya.

"Saya waktu itu ke sana pakai celana pendek, eh langsung disodori sarung batik oleh mas pelayannya. Awalnya kaget, tapi pas tahu konsepnya, jadi mikir 'oh iya juga ya'. Jadi pengalaman unik sih!" ujar Rina, seorang mahasiswa Universitas Brawijaya yang sering mencari tempat nongkrong. "Ini menunjukkan kalau mereka serius dengan konsepnya, nggak cuma asal-asalan."

Manajemen Lafayette Coffee & Eatery, yang dikonfirmasi oleh detikFood (04/02/2025), menjelaskan bahwa kafe ini memang mengusung konsep Islami. Aturan berbusana ini bukan berarti mengharuskan pengunjung mengenakan hijab, melainkan cukup dengan berpakaian sopan dan tertutup. Uniknya lagi, alih-alih memutarkan musik pop atau jazz, Lafayette justru selalu memperdengarkan lantunan ayat-ayat suci Al-Qur’an (murrotal) dari para imam besar Masjidil Haram. Hal ini menciptakan atmosfer yang syahdu dan tenang, jauh dari hiruk pikuk kota.

Jejak Yusuf Basalamah dan Filosofi “Feel Like Home”

Lafayette Coffee & Eatery adalah buah karya Yusuf Basalamah, seorang pengusaha keturunan Arab asal Malang yang juga dikenal aktif mengembangkan usaha syariah. Kafe tiga lantai ini didirikan sekitar empat tahun lalu (sejak 2021) dan menjadi satu-satunya restoran di Malang yang mengusung konsep klasik bernuansa Islami secara konsisten.

Abdul Rozaq, penanggung jawab operasional Lafayette, menjelaskan bahwa kafe ini mengusung konsep “feel like home” dalam desain interiornya. Setiap sudut ruang didekorasi dengan gaya tempo dulu yang detail – mulai dari pintu, jendela, hingga perabotannya – berpadu manis dengan nuansa modern yang hangat dan nyaman.

Kafe ini menawarkan berbagai tipe ruangan yang bisa dipilih pengunjung:

• Area Indoor: Dilengkapi dengan ruang VIP, ruang keluarga, hingga working space yang nyaman.
• Rooftop Semi Outdoor: Area di lantai tiga yang memungkinkan pengunjung bersantai sambil menyantap hidangan di bawah langit terbuka Kota Malang, mirip suasana nongkrong di Alun-Alun Tugu namun dengan sentuhan yang lebih privat dan eksklusif.
• Rooftop Dua Tingkat: Menawarkan pemandangan kota Malang yang indah, terutama saat senja tiba.

Lafayette juga menyediakan fasilitas lengkap untuk pengunjung Muslim, seperti tempat wudu dan mushola kecil, menunjukkan komitmennya pada konsep Islami. Bahkan, mereka juga menyewakan ruangan untuk berbagai acara seperti pernikahan, workshop, hingga pengajian, yang bisa direservasi melalui akun Instagram mereka @lafayette.coffee.

Keunikan lain yang mencerminkan latar belakang pemiliknya adalah penggunaan tiga bahasa – Indonesia, Inggris, dan Arab – pada penunjuk arah dan kutipan-kutipan inspiratif yang tersebar di seluruh area kafe. Ini menambah kesan global namun tetap kental dengan identitas.

Ragam Kuliner Menggugah Selera, Harga Ramah di Kantong

Meskipun mengusung tampilan elegan dan eksklusif, Lafayette Coffee & Eatery tetap ramah di kantong pengunjungnya.

“Kami ingin semua kalangan merasa nyaman, tidak hanya dari segi suasana tetapi juga harga,” ujar Abdul Rozaq.

Menu yang ditawarkan sangat beragam, mulai dari kuliner Nusantara, Western Food, Pastry, Gelato Ice Cream, hingga aneka kopi, susu, dan teh. Kisaran harganya pun sangat menarik:

• Hidangan Nusantara: Rp24.000 hingga Rp155.000.
• Menu Western: Rp24.000 hingga Rp165.000.
• Camilan: Rp18.000 hingga Rp26.000.
• Pastry: Mulai dari Rp9.500.
• Minuman: Mulai dari Rp20.000.
• Gelato Ice Cream: Mulai dari Rp19.000.

Hidangan andalan yang wajib dicoba adalah Iga Series, meliputi Iga Bakar Madu (Rp92.000) dan Sup Iga (Rp90.000). Harga ini, jika dibandingkan dengan kualitas dan suasana yang ditawarkan, terbilang sangat kompetitif untuk kafe sekelasnya di Malang.

"Saya sering ke sini untuk acara makan keluarga. Pilihan menunya banyak, dari yang lokal sampai Eropa, jadi semua anggota keluarga bisa pilih sesuai selera," kata Bapak Budi, seorang pengusaha kuliner Bakso Malang yang juga sering berkunjung ke Lafayette. "Kualitas makanannya juga enak, dan harganya masih masuk akal. Cocok untuk ajak tamu dari luar kota yang ingin merasakan suasana beda di Malang."

Pujian Pengunjung dan Komitmen Kualitas

Berdasarkan ulasan di Google Review, Lafayette Coffee & Eatery menerima banyak komentar positif. Februar Barkah terkesan dengan cita rasa dan fasilitasnya,

“Lafayette Coffee and Eatery adalah kafe mewah yang menawarkan pengalaman bersantap dengan harga makanan dan minuman yang cukup standar untuk kelasnya. Saya mencoba Meat Ball Pasta dengan porsi melimpah, rasanya lezat, dan sausnya terasa otentik seperti ala Italia.”

Fidya Widjaya juga memuji semua hidangan yang enak dan harganya yang terbilang murah, serta pelayanan yang baik.

“Tempatnya strategis dan luas. Makanannya enak dan sesuai dengan harga. Pizza, strawberry cheesecake, chello cheese pipe, kentang goreng, semuanya enak dan banyak porsinya. Harga disana menurut saya terbilang murah karena semua cakenya enak. Pegawainya juga ramah dan mau membantu mengambil foto,” ungkapnya.

Bahkan Vanty Andrian menyoroti keramahan para pegawai.

“Buat tempatnya ternyata bagus ya. Cocok buat dinner cantik sama teman atau pacar. Makanannya juga oke dengan harganya yang ga mahal. Tapi overall aku suka sama pegawainya yang supel, baik, chashier ramah. Saya sempat videoin chefnya yang lagi bikin pizza, beliau langsung memberikan pertunjukan untuk saya rekam hehe. Mereka baik dan menyenangkan.”

 

Jam operasional Lafayette juga cukup fleksibel:

• Senin – Kamis: 06.00 – 22.30 WIB
• Jumat – Sabtu: 06.00 – 11.00 WIB
• Minggu: 06.00 – 10.30 WIB

Meski sukses besar, pihak manajemen saat ini belum memiliki rencana ekspansi ke kota lain. “Fokus kami saat ini adalah menjaga kualitas pelayanan dan pengalaman terbaik bagi setiap pengunjung yang datang,” tambah Rozaq.

Dengan segala keunikan yang ditawarkan – mulai dari arsitektur klasiknya, suasana Islami yang menenangkan, aturan berbusana yang unik, hingga menu lezat dengan harga terjangkau – Lafayette Coffee & Eatery bukan sekadar tempat makan, melainkan sebuah destinasi yang wajib dikunjungi saat Anda berada di Malang. Ini adalah bukti bahwa Malang selalu punya kejutan yang tak ada habisnya!