Menyingkap Rahasia Kelezatan Rawon Khas Malang yang Bikin Candu!

rawon malang

Rawon – Malang. Kalau bicara soal kuliner Malang mungkin yang pertama terlintas di benak banyak orang adalah Bakso Malang atau Cwie Mie-nya yang khas, Tapi jangan salah ada satu hidangan legendaris yang tak kalah juara dan selalu bikin saya kangen: Rawon!

Rawon Malang itu punya identitas kuat. Kuahnya pekat, hitam legam, dan kaya rempah, berkat penggunaan kluwek yang khas. Rasa gurihnya itu dalam banget, bikin hangat di perut, apalagi kalau dinikmati panas-panas bareng nasi pulen, tauge pendek segar, sambal edan pedas, dan kerupuk udang. Rasanya cocok banget buat sarapan ngisi tenaga, makan siang yang mantap, atau jadi penutup hari yang syahdu. Sebagai arek Malang, saya bisa bilang, rawon itu lebih dari sekadar makanan; ini adalah bagian dari jiwa kota kami.

Di Malang, banyak warung rawon yang sudah melegenda, beberapa di antaranya bahkan sudah eksis puluhan tahun, resepnya turun-temurun. Setiap tempat punya karakter dan “rahasia” sendiri, yang bikin petualangan hunting rawon jadi makin seru. Yuk, saya ajak Anda keliling!

Para Jawara Rawon Malang yang Wajib Dicoba

Ini dia daftar warung rawon yang jadi favorit saya dan banyak warga Malang:

1. Rawon Brintik: Sang Legenda Sejak 1942

 

Kalau mau merasakan rawon tertua di Malang, Rawon Brintik jawabannya. Bayangkan, warung ini sudah berdiri sejak tahun 1942! Resepnya dijaga betul, makanya rasanya tetap konsisten dan bikin nagih sampai sekarang. Lokasinya gampang dijangkau, di Jalan KH Ahmad Dahlan Nomor 39, Sukoharjo, Kecamatan Klojen.

Saya pernah sarapan di sana pagi-pagi sekali. Suasana warungnya sederhana, klasik, seolah mengajak kita kembali ke Malang tempo dulu. Selain rawon dengan daging yang empuk dan kuah yang tidak terlalu kental, mereka juga punya menu lain seperti Semur Daging atau Nasi Kare Ayam Kampung.

"Saya sudah langganan Rawon Brintik sejak kecil, ikut Bapak ke sini," kenang Ibu Kartini, seorang pensiunan guru SD yang tinggal di dekat Alun-Alun Merdeka. "Rasanya tidak pernah berubah. Kuahnya gurih, dagingnya empuk. Yang paling saya suka, perkedelnya itu lho, pas banget sama rawonnya. Sekarang anak cucu saya pun kalau ke Malang pasti saya ajak ke sini."

Rawon Brintik buka setiap hari mulai pukul 05.00-16.00 WIB, cocok buat yang suka sarapan atau makan siang. Harga seporsi rawon di sini berkisar Rp 20.000-an.

 

2. Rawon Nguling: Kuah Pekat Dekat Kayutangan Heritage

 

Meskipun namanya Nguling (merujuk pada daerah di Probolinggo), Rawon Nguling di Malang ini sudah jadi ikon tersendiri. Lokasinya di Jalan Zainul Arifin Nomor 62, Kiduldalem, Kecamatan Klojen, dekat sekali dengan kawasan bersejarah Kayutangan Heritage. Ini jadi nilai plus, karena setelah jalan-jalan di kota tua, Anda bisa langsung mengisi perut di sini.

Ciri khas Rawon Nguling adalah kuahnya yang pekat, hitam medok, dan bumbunya benar-benar meresap sempurna. Dagingnya empuk dan porsinya lumayan besar. Saya suka sekali tambahan lauk paru atau babat gorengnya, rasanya makin mantap! Warung ini buka setiap hari pukul 07.00–15.30 WIB dan sering rame pembeli, jadi siap-siap antre ya.

Review Google Bisnis Pilihan:

  • Andrey M: “Rawonnya mantap, bumbu medok, dagingnya banyak dan empuk. Cocok banget buat yang suka rawon hitam pekat. Lokasinya juga strategis.” (Rating 5/5)
  • Vicky Kurniawan: “Kuah rawonnya gurih kluweknya terasa kuat. Dagingnya empuk sekali. Lauk tambahan seperti paru dan tempe juga enak. Recommended!” (Rating 5/5)
  • Rizal Effendi: “Pelayanan cepat dan ramah. Tempatnya sederhana tapi bersih. Rawonnya memang juara, gak heran selalu ramai.” (Rating 4/5)

 

3. Rawon Rampal Malang: Favorit Pejabat dan Rasa Otentik

 

Kalau mau mencicipi rawon yang sudah jadi langganan para pejabat, bahkan mantan Presiden seperti Bapak Jokowi dan Bapak SBY, Rawon Rampal Malang adalah pilihan tepat. Warung ini sudah berdiri sejak 1957 dan berlokasi di Jalan Panglima Sudirman Nomor 71A, Kesatrian, Kecamatan Blimbing.

Saya pernah diajak teman ke sini. Vibes-nya memang klasik, tempo dulu. Konon, dagingnya dimasak semalaman dengan kompor tradisional, makanya rasanya khas dan beda dari yang lain [Sumber: TikTok @harbie16]. Daging sapinya empuk banget, kuahnya kaya rempah dan gurih. Selain rawon, mereka juga punya Nasi Soto, Empal, dan Nasi Campur. Harga menunya berkisar antara Rp 10.000-Rp 60.000 per porsi. Rawon Rampal buka setiap hari mulai pukul 07.00-14.00 WIB.

 

4. Rawon Tessy: Praktis Dekat Stasiun

 

Baru tiba di Malang dan langsung lapar? Rawon Tessy adalah penyelamat. Lokasinya sangat dekat dengan Stasiun Malang Kota Baru, tepatnya di Jalan Trunojoyo, Klojen. Ini pilihan yang praktis banget, nawak.

Rawon Tessy punya kuah yang relatif lebih encer dibandingkan beberapa rawon lain, tapi tetap gurih dan delightful. Dagingnya empuk dan menyatu sempurna dengan kuahnya. Mereka juga menyediakan Nasi Sup, Nasi Pecel, hingga Nasi Lodeh Pecel. Rawon Tessy buka setiap hari mulai pukul 07.00-22.00 WIB, dengan harga sekitar Rp 20.000-an per porsi.

 

5. Rawon Djenggot: Manis Khas Jawa Timuran

 

Rawon Djenggot sudah berdiri sejak 1970-an dan terkenal dengan rawonnya yang punya cita rasa manis khas Jawa Timur. Lokasinya di Jalan Simpang Kawi Nomor 1, Bareng, Kecamatan Klojen.

Di sini, daging rawon disajikan terpisah dari nasi, jadi Anda bisa bebas menentukan porsi. Saya suka menambahkan telur asin atau tahu goreng sebagai lauk pendamping. Selain rawon, ada juga Nasi Soto Daging atau Nasi Campur Lodeh. Rawon Djenggot buka setiap hari (kecuali Kamis) mulai pukul 07.00–00.00 WIB, dan khusus Minggu pukul 07.00–14.00 WIB. Seporsi rawon di sini mulai dari Rp 25.000.

 

6. Rawon Mamek: Si Kuah Pekat di Bunulrejo

 

Bergeser ke daerah Bunulrejo, ada Rawon Mamek yang juga patut dicoba. Warung ini dikenal dengan kuah rawonnya yang pekat dan bumbu yang meresap kuat ke dalam daging. Mereka juga terkenal dengan sate usus sapinya yang empuk dan bumbu kuat. Sayangnya, saya belum menemukan informasi spesifik mengenai lokasi persis Rawon Mamek di Bunulrejo, namun Rawon Sidik di Batu juga memiliki rasa yang kuat dan sering disebut-sebut di kalangan pecinta kuliner [Sumber: TikTok @nakammalang, Suara.com].

Rawon Lainnya yang Tak Kalah Menggoda di Malang

 

Selain keenam rawon di atas, Malang masih punya banyak warung rawon lain yang tak kalah enak dan legendaris:

  • Pecel dan Rawon Glintung Bu Yatirah: Terkenal dengan perpaduan pecel dan rawonnya.
  • Warung Lama Haji Ridwan: Berada di Pasar Besar Malang, sudah ada sejak 1919! Menawarkan rawon dan aneka nasi campur dengan harga terjangkau.
  • Warung Soto dan Rawon Kiroman: Terletak di Jalan Yulius Usman, dikenal dengan rawon yang cenderung manis dan lauk pelengkapnya.
  • Depot Asri Bu Saeroeun: Di Jalan Dr Cipto, dengan berbagai menu lauk pauk tambahan yang beragam.
  • Pecel dan Rawon Merapi: Di Jalan Merapi, cocok untuk Anda yang ingin menyantap perpaduan pecel dan rawon di area Klojen.

Setiap warung rawon di Malang menawarkan pengalaman dan cita rasa yang unik. Dari kekentalan kuah, keempukan daging, hingga ragam lauk pendamping, semuanya punya ciri khas masing-masing. Namun, satu kesamaan mereka adalah komitmen pada rasa otentik yang menenangkan dan selalu bikin rindu. Jangan heran kalau setelah mencicipi, Anda bakal ketagihan dan ingin balik lagi!

Jadi, nawak, kalau Anda berkunjung ke Malang, jangan hanya sibuk healing di destinasi wisata. Luangkan waktu untuk petualangan kuliner, terutama mencicipi rawon legendaris kami. Dijamin, Anda bakal ketagihan dan membawa pulang cerita rasa yang tak terlupakan!

Punya rekomendasi rawon favorit di Malang lainnya? Atau mau berbagi pengalaman seru saat berburu rawon di Kota Apel? Yuk, ceritakan di kolom komentar di bawah! Jangan lupa follow Instagram kami @dimalangcom untuk info kuliner dan wisata seru lainnya di Malang!

Kategori :